Cara Memilih Lensa Canon untuk Menghasilkan Foto yang Tepat Sasaran

Pendahuluan

Salam Sobat Fotografi, sebagai fotografer pemula maupun berpengalaman, tentu sudah tidak asing dengan brand kamera Canon. Canon memiliki banyak varian lensa yang bisa dijadikan pilihan namun kadang membuat bingung dalam memilih lensa yang sesuai kebutuhan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan tips cara memilih lensa Canon yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda.

Setiap lensa Canon memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan, pastikan Anda mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Menentukan Jenis Fotografi yang Diambil

Ketika akan membeli lensa, pertimbangkan jenis fotografi yang ingin Anda ambil. Apakah landscape, portrait, street, travel, macro, atau event photography. Setiap jenis fotografi membutuhkan lensa yang berbeda untuk menghasilkan foto yang berkualitas

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang memiliki focal length dan aperture yang sesuai dengan jenis fotografi yang ingin diambil. Contohnya, jika ingin mengambil foto landscape, pilihlah lensa dengan focal length yang lebar seperti 16-35mm dan aperture kecil seperti f/11 untuk mendapatkan depth of field yang dalam.

1.1 Landscape Photography

Lensa yang ideal untuk landscape photography adalah lensa wide-angle dengan focal length 10-24mm dan aperture kecil untuk mendapatkan depth of field yang dalam. Dengan lensa ini, Anda dapat mengambil foto yang menampilkan keseluruhan pemandangan dengan jelas.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang memiliki optical stabilizer untuk menghindari blur pada foto ketika menggunakan slow shutter speed.

1.2 Portrait Photography

Lensa yang ideal untuk portrait photography adalah prime lens dengan focal length 50mm hingga 85mm dan aperture besar seperti f/1.8 atau f/1.4. Dengan lensa ini, Anda dapat menghasilkan background yang blur serta menampilkan wajah model dengan jelas.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa dengan image stabilization untuk meminimalisir blur pada foto ketika menggunakan shutter speed rendah.

1.3 Street Photography

Lensa yang ideal untuk street photography adalah lensa prime dengan focal length 35mm hingga 50mm dan aperture kecil seperti f/2 atau f/2.8. Dengan lensa ini, Anda dapat mengambil foto candid dan tidak menarik perhatian orang di sekitar.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang kecil dan ringan untuk memudahkan dalam bergerak dan mengambil foto.

1.4 Travel Photography

Lensa yang ideal untuk travel photography adalah lensa zoom dengan focal length 18-200mm dan aperture kecil hingga menengah. Dengan lensa ini, Anda dapat mengambil foto objek wisata atau landscape yang berbeda dengan hanya membawa satu lensa.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang tahan air atau tahan debu untuk mengantisipasi cuaca yang tidak mendukung ketika sedang traveling.

1.5 Macro Photography

Lensa yang ideal untuk macro photography adalah lensa prime dengan focal length 60mm hingga 100mm dan aperture kecil seperti f/2.8 atau f/4. Dengan lensa ini, Anda dapat mengambil foto close up dengan detail yang tajam.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang memiliki image stabilization untuk menghindari blur pada foto ketika menggunakan shutter speed rendah.

1.6 Event Photography

Lensa yang ideal untuk event photography adalah lensa zoom dengan focal length 70-200mm dan aperture besar seperti f/2.8. Dengan lensa ini, Anda dapat mengambil foto yang memperlihatkan detail pada acara seperti konser atau pernikahan.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa dengan image stabilization untuk menghindari blur pada foto ketika menggunakan shutter speed rendah pada ruangan yang minim cahaya.

2. Menentukan Focal Length yang Dibutuhkan

Focal length adalah jarak antara sensor kamera ke titik fokus di dalam lensa. Lensa dengan focal length yang berbeda akan memberikan hasil gambar yang berbeda pula. Untuk menentukan focal length yang dibutuhkan, pertimbangkan jenis fotografi dan dekat atau jauhnya subjek yang ingin diambil.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang memiliki focal length menuju ke arah sudut pengambilan foto untuk memperoleh pandangan yang lebih luas. Focal length yang lebih rendah akan memberikan pandangan lebih luas, sedangkan focal length yang lebih tinggi akan memperpendek pandangan.

3. Menentukan Aperture Lensa

Aperture lensa adalah ukuran bukaan lensa yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam kamera. Semakin besar bukaan lensa, semakin banyak cahaya masuk dan semakin sedikit depth of field yang dihasilkan. Untuk menentukan aperture lensa, pertimbangkan jenis fotografi dan efek bokeh yang ingin dihasilkan.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang memiliki aperture kecil untuk mendapatkan depth of field yang dalam seperti pada fotografi landscape. Pilihlah lensa dengan aperture besar untuk menghasilkan bokeh yang menarik seperti pada fotografi portrait.

4. Memperhatikan Harga dan Kualitas Lensa

Memilih lensa Canon yang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau dapat menjadi tantangan tersendiri. Pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu tentang harga dan kualitas lensa yang ingin dibeli. Pilihlah lensa yang sesuai dengan budget dan memiliki kualitas yang memuaskan.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang memiliki fitur dan spesifikasi sesuai kebutuhan dan jangan terlalu terpaku pada merek dan harga.

5. Memperhatikan Stabilizer Lensa

Stabilizer lensa adalah fitur yang membantu mengurangi blur pada foto ketika menggunakan shutter speed rendah. Jika Anda sering mengambil foto dalam kondisi cahaya yang minim atau menggunakan shutter speed rendah, pastikan pilihlah lensa yang memiliki fitur stabilizer.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa dengan stabilizer untuk meminimalisir blur pada foto ketika menggunakan slow shutter speed.

6. Memperhatikan Kebutuhan Aksesoris

Saat memilih lensa Canon, pastikan Anda memperhatikan kebutuhan aksesoris yang dibutuhkan seperti filter UV, polarizing, atau ND filter. Pastikan lensa yang akan dibeli bisa digunakan dengan filter-filter tersebut.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang memiliki ukuran filter sesuai kebutuhan dan sesuai dengan budget.

7. Membeli Lensa Baru atau Bekas

Memutuskan untuk membeli lensa baru atau bekas dapat mempengaruhi harga dan kualitas lensa yang akan dibeli. Lensa baru memiliki kualitas yang lebih baik daripada bekas, namun harganya lebih mahal. Sedangkan lensa bekas memiliki harga yang lebih terjangkau, namun harus memastikan kondisinya masih baik.

πŸ“Œ Tips: Pilihlah lensa yang sesuai dengan budget dan kebutuhan. Jika memutuskan untuk membeli lensa bekas, pastikan kondisi lensa masih baik dan periksa segala macam kerusakan dan cacat.

Kelebihan dan Kekurangan Cara Memilih Lensa Canon

Kelebihan Cara Memilih Lensa Canon

1. Menghasilkan foto yang berkualitas dan sesuai dengan jenis fotografi.

2. Memperhatikan faktor-faktor penting dalam memilih lensa seperti focal length, aperture, dan stabilizer lensa.

3. Membantu mempermudah pemilihan lensa Canon yang sesuai dengan kebutuhan dan budget.

4. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang fotografi dan kamera Canon.

5. Menjaga kamera dan lensa Canon dari kerusakan dan cacat.

Kekurangan Cara Memilih Lensa Canon

1. Menyebabkan kebingungan dalam memilih lensa yang sesuai sesuai dengan kebutuhan.

2. Harga lensa Canon yang cukup mahal bagi fotografer pemula.

3. Hanya membahas cara memilih lensa Canon, sehingga tidak berguna bagi pengguna kamera lain.

Tabel Cara Memilih Lensa Canon

Jenis Fotografi

Focal Length

Aperture Lensa

Stabilizer Lensa

Kebutuhan Aksesoris

Harga

Landscape
10-24mm
f/11
Ya
Filter UV
5-10 juta
Portrait
50-85mm
f/1.8 – f/1.4
Ya
Filter ND
3-8 juta
Street
35-50mm
f/2 – f/2.8
Tidak
Filter Polarizing
3-5 juta
Travel
18-200mm
f/3.5 – f/5.6
Ya
Filter ND
6-15 juta
Macro
60-100mm
f/2.8 – f/4
Ya
Filter UV
5-10 juta
Event
70-200mm
f/2.8
Ya
Filter ND
10-20 juta

FAQ Cara Memilih Lensa Canon

1. Apakah lensa Canon yang lebih mahal selalu lebih baik kualitasnya?

Tidak selalu demikian. Harga tidak menjamin kualitas lensa yang Anda beli. Pastikan Anda melakukan riset dan memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.

2. Apa yang dimaksud dengan aperture lensa?

Aperture lensa adalah ukuran bukaan lensa yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam kamera. Semakin besar bukaan lensa, semakin banyak cahaya masuk dan semakin sedikit depth of field yang dihasilkan.

3. Apa itu stabilizer lensa?

Stabilizer lensa adalah fitur yang membantu mengurangi blur pada foto ketika menggunakan shutter speed rendah. Jika Anda sering mengambil foto dalam kondisi cahaya yang minim atau menggunakan shutter speed rendah, pastikan pilihlah lensa yang memiliki fitur stabilizer.

4. Apakah lensa yang mempunyai aperture besar lebih baik dari lensa yang mempunyai aperture kecil?

Tidak juga demikian. Semua tergantung pada jenis fotografi yang diambil dan apa yang ingin ditonjolkan pada foto Anda.

5. Apakah lensa baru selalu lebih baik daripada bekas?

Tidak selalu demikian. Lensa bekas yang masih dalam kondisi baik dapat menghasilkan foto yang berkualitas. Yang terpenting adalah memastikan kondisi lensa masih baik dan tidak cacat.

6. Apakah lensa zoom atau lensa prime yang lebih baik?

Tidak ada yang lebih baik, semuanya tergantung pada jenis fotografi yang ingin Anda ambil dan kebutuhan Anda.

7. Apa yang harus dilakukan jika lensa yang dibeli rusak atau cacat?

Anda dapat mengembalikan lensa tersebut ke tempat pembelian atau ke toko kamera terdekat dan meminta penggantian atau perbaikan.

8. Apakah lensa yang digunakan pada kamera Canon dapat digunakan juga pada kamera merek lain?

Tidak selalu. Beberapa lensa Canon dapat digunakan pada beberapa kamera merek lain, namun sebaiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian lensa dengan kamera yang dimiliki.

9. Bagaimana cara memilih filter yang sesuai dengan lensa yang dimiliki?

Pilihlah filter yang sesuai dengan ukuran diameter lensa. Biasanya ukuran diameter lensa tertera pada body lensa atau pada manual book lensa yang dimiliki.

10. Apa itu depth of field?

Cara Memilih Lensa Canon untuk Menghasilkan Foto yang Tepat Sasaran